Halaman

Rabu, 09 November 2011

dpr terus konsen dan fokus benahi masalah tki

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terus konsen dan fokus melakukan pembenahan terhadap masalah yang menimpa Tenga Kerja Indonesia (TKI). Pembenahan dilakukan agar masalah-masalah terus berkurang. “DPR konsen untuk terus melakukan pembenahan terhadap pengiriman dan penempatan TKI ke luar negeri. Ini dilakukan agar tidak terus terjadi masalah kepada TKI kita,” ujar Irgan Chairul Mahfiz, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, saat menyambut kedatangan jenazah TKI Kikim Komalsari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Kamis 29/9.
Tangerang, BNP2TKI (29/9) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terus konsen dan fokus melakukan pembenahan terhadap masalah yang menimpa Tenga Kerja Indonesia (TKI). Pembenahan dilakukan agar masalah-masalah terus berkurang.“DPR konsen untuk terus melakukan pembenahan terhadap pengiriman dan penempatan TKI ke luar negeri. Ini dilakukan agar tidak terus terjadi masalah kepada TKI kita,” ujar Irgan Chairul Mahfiz, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, saat menyambut kedatangan jenazah TKI Kikim Komalsari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Kamis 29/9.
Selain melakukan pembenahan, Irgan menambahkan, Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) harus terus dievaluasi secara pararel. “Ini terus kita kerjakan banyak hal yang harus dibenahi dan tidak boleh diam saja,” imbuhnya
Jenazah Kikim Komalasari binti Uko Marta, TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) asal Desa Mekarwangi, Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, yang tewas dibunuh majikannya, di Kota Abha, Arab Saudi, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
Jenazah Kikim, tiba lebih awal dari yang dijadwalkan, pukul 10.00 WIB dengan pesawat Garuda No 981 dari King Abdul Azis Jeddah. Jenazah Kikim ditempatkan di ruang khusus TKI, yakni sekitar pukul 09.30 WIB, di Kargo Garuda.
Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, jenazah Kikim langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Upacara penyerahan jenazah ini, langsung dipimpin Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat.
Selanjutnya, jenazah langsung diberangkatkan ke Cianjur, untuk segera dimakamkan. "Informasi kepulangan jenazah Kikim, diperoleh dari juru bicara Satuan Tugaas Penanganan Kasus WNI/TKI Terancam Hukuman Mati, Humpey Djemat, pada 23 September 2011," ujar Jumhur, kepada wartawan, Kamis 29/9.
Kikim Komalasari berangkat ke Arab Saudi, pada 15 Juni 2009. Almarhumah, bekerja di rumah Shaya Said Ali Al Gahtani, di Kota Abha, sebagai TKI PLRT. Kikim meninggal dunia, karena dianiaya majikannya. Seluruh tubuhnya, terkena hantaman benda tumpul.
"Mayatnya dibuang di pinggir jalan Serhan, bagian utara kawasan Gharah, Abha, pada 5 Nopember 2010, tiga hari sebelum Idul Adha," tutupnya.***Hapipi/Toha


sumber''http://www.bnp2tki.go.id/berita-mainmenu-231/5445-dpr-terus-konsen-dan-fokus-benahi-masalah-tki.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar